Bagian-Bagian Sepeda Listrik yang Membutuhkan Perawatan Berkala

Sepeda listrik terkenal karena mudah dalam perawatan atau tidak ada penggantian lubricant secara rutin. Hal ini yang mendorong remaja dan ibu-ibu beralih ke penggunaan sepeda listrik. Namun, harus disadari bahwa sepeda listrik merupakan produk bergerak yang juga akan mengalami habis masa pakai. Artinya sepeda listrik tetap membutuhkan perhatian khusus agar senantiasa aman dan awet ketika digunakan. 

Bagian-bagian yang membutuhkan perhatian dalam perawatan bulanan adalah tekanan angin ban, kondisi pedal; rantai dan gir, kepakeman rem, dan voltase aki atau baterai.

  1. Tekanan Ban

Sepeda listrik menggunakan ban tubeless yang tebal dan kuat. Hal ini bertujuan untuk mengimbangi beban motor dan penumpang yang bertumpu pada roda belakang. Pesepeda harus memperhatikan tekanan udara pada e-moped yang dimilikinya. 

Jago-tips:

Spesifikasi ban tubeless sepeda listrik berkisar antara 35 hingga 50 psi. Spesifikasi tersebut tertera pada bagian samping ban. Gunakan pengukur tekanan angin jika menginginkan hasil ukur yang presisi.

Perhatian:

Pastikan ban tubeless yang dimiliki terisi penuh udara dan tidak mengalami kempes dalam jangka warna 1-2 hari. Jika terjadi kempes pada 1-2 hari, maka harus dilakukan pengecekan pada ban tubeless tersebut. 

  1. Kondisi Pedal, Rantai, dan Gir

Sepeda listrik identik dengan keberadaan pedal, rantai, dan gir. Pedal cukup mudah diidentifikasi jika mengalami kerusakan, jika pedal mengalami seret, atau plastik nya lepas, maka pesepeda perlu mengganti pedal. Yang perlu mendapatkan perhatian adalah gir dan rantai E-Moped yang pandangannya tertutup deck sehingga debu serta kotoran yang menempel tidak terlihat. Jika gir dan rantai kotor maka crank sepeda akan berputar ketika sepeda digunakan. Hal ini meningkatkan resiko cedera kaki jika pedal yang berputar mengenai kaki pesepeda.

Jago-tips:

Pastikan rantai dan gir dalam kondisi bersih dari debu dan kotoran yang menempel. Sobat Jago bisa menyemprotkan cairan oli rantai pada bagian gir dan rantai. Tak lupa rantai dan gir dilap agar debu dan kotoran terlepas. Pembersihan gir dan rantai dirasa cukup apabila bagian crank tidak berputar ketika motor dihidupkan.

Perhatian:

Pada sepeda listrik yang memiliki fungsi pedal assist, maka sepeda listrik seolah-olah mengalami gas blong, di mana walaupun tuas speed grip pada kondisi tidak diputar, namun sepeda tetap melaju kencang. Pada dasarnya putaran crank lah yang mengaktifkan pedal assist pada sepeda listrik tersebut. 

  1. Kepakeman Rem

Sepeda listrik yang sering digunakan akan mengalami keausan pada bagian kampas rem. Jika sobat Jago merasa tuas rem telah ditarik namun tidak terjadi perlambatan, maka perlu dilakukan penyesuaian pada bagian rem.

Jago-tips:

Pada e-moped yang menggunakan rem tromol, kepakeman rem dapat ditingkatkan dengan memutar baut di dekat tromol roda. Pastikan tuas rem dapat kembali ke posisi semula yang berarti kondisi per di dalam tromol masih baik. Jika penarikan tuas rem cukup dalam hingga berdecit, sobat Jago perlu mengganti kampas atau tromol sepeda listrik tersebut demi keamanan bersepeda.

Perhatian:

Setiap pabrikan sepeda listrik memiliki spesifikasi yang berbeda. Bahkan antar tipe atau batch produksi bisa terjadi perubahan minor pada bagian sepeda listrik. Perbedaan tersebut bisa terjadi pada diameter dan bentuk pengait kampas rem. Sebaiknya sobat Jago membawa contoh kampas (brake shoe) yang dibutuhkan ketika mencari spare parts sepeda listriknya.

  1. Voltase Aki atau Baterai

Penampung daya listrik pada sepeda listrik yang menggunakan tipe lead acid battery membutuhkan beberapa kondisi agar aki dapat awet ketika digunakan. Pesepeda sebaiknya memahami tata cara perawatan agar aki memiliki masa guna optimal.

Jago-tips:

Pertama, sobat Jago sebaiknya rutin menggunakan sepeda kemudian mengisi kembali sehingga terjadi sirkulasi ion di dalam aki.

Kedua, lakukan pengisian kembali aki ketika indikator baterai menunjukkan 25 persen hingga 75 persen. Jika menggunakan bar lampu, maka aki bisa mulai diisi ulang ketika tersisa 1 hingga 3 bar.

Ketiga, lakukan pengisian aki maksimal 4-6 jam. Durasi ini terbilang cukup untuk pengisian aki secara penuh.

Keempat, jika rutinitas mengisi ulang aki mengalami perubahan durasi, maka segera cek kualitas setiap aki yang terpasang pada sepeda listrik. Anda bisa melakukan cek-up di toko pembelian maupun dilakukan secara mandiri menggunakan alat pengukur voltase. Seimbangkan voltase pada masing-masing aki menggunakan charger satu baterai.

Perhatian:

Aki sepeda listrik terdiri dari 3 hingga 6 buah menyesuaikan spesifikasi awal pabrik. Aki sepeda listrik diharapkan selalu memiliki voltase yang sama antara satu dengan yang lain. Jika terjadi perbedaan, maka aki dengan voltase rendah akan menjadi rujukan automatic cut off charger ketika mengisi daya. Akibatnya aki dengan voltase yang lebih tinggi mengalami overcharge akibat menerima energi berlebih. Hal ini ditandai dengan terjadinya penggelembungan pada dinding aki.

Demikian bagian-bagian sepeda listrik yang membutuhkan perhatian dalam perawatan. Jika terjadi perubahan kinerja pada sepeda listrik sebaiknya segera dilakukan pengecekan agar tetap aman nyaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *